Friday, September 15, 2017

CERITA DI BALIK NODA




CERITA DI BALIK NODA
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
1 unit sahaja!
Penulis: Fira Basuki
Asal: Indonesia
Bahasa: Bahasa Indonesia
Tarikh Pelancaran: Jan 2013
Harga: RM18
Hubungi: Ahmad Ra1m1
Tel: 019-2281979

Ulasan Lensa Indonesia: Fira Basuki, penulis Indonesia yang sudah menerbitkan puluhan judul buku best sellers, kembali menghadirkan karya terbarunya. Kali ini dia meluncurkan buku yang berjudul ‘Cerita di Balik Noda’. Buku ini berisikan cerita-cerita inspirasi jiwa Fira yang khusus didedikasikan untuk seluruh ibu dan anak Indonesia.

Menggandeng produsen sabun cuci Rinso, ibu dari dua anak perempuan ini menilai dari setiap noda terdapat cerita bagaimana anak-anak bisa melakukan sesuatu yang positif, luar biasa dan menakjubkan.

“Kisah-kisah dalam buku ini seolah menyadarkan kita betapa anak-anak adalah sumber kebijaksanaan hidup yang tak pernah kering jika kita mau melihatnya dengan cinta. Kenakalan mereka adalah kilau emas, dan kepolosan mereka adalah mentari pagi yang menghangatkan jiwa,” ujar Fira Basuki kepada LICOM disela-sela peluncuran buku terbarunya ‘Cinta di Balik Noda’ di Cafe Kembang Goela, Jakarta, Kamis (31/1/2013).

Cerita di Balik Noda berisikan 42 cerita inspirasi jiwa yang Fira tulis, 38 diantaranya terilhami oleh cerita ibu Indonesia dan 4 kisah dari pengalaman pribadinya.

“Kumpulan cerita dalam buku ini awalnya ditulis oleh para peserta lomba menulis bertema ‘Cerita di Balik Noda’ yang diprakarsai oleh Rinso Indonesia melalui jejaring sosial fesbuk. Mayoritas cerita yang dikirimkan berasal dari para ibu seperti saya. Mereka bercerita mengenai anak-anaknya.Yang menarik, banyak ibu yang justru belajar dari sikap anak-anaknya,” jelas Wanita Surabaya, 7 Juni 1972 ini.

Fira percaya buku Cerita di Balik Noda ini dapat menginspirasi pembacanya. Tak hanya para ibu, tetapi juga menginspirasi calon ibu, calon ayah, calon istri, bahkan calon suami, karena itu selain mengangkat kisah mengenai ibu dan anak, ia sisipkan juga berbagai kisah hidup yang bersinggungan dengan mengambil hikmah dari “noda”.

“Cerita mengenai ibu dan anak membuat saya tertantang untuk menyumbangkan cerita tersendiri. Baik itu dari hubungan pekerja dan bos, kakak beradik, suami istri, dan lainnya. Saya pasang kuping lebar-lebar untuk menjaring cerita dan kemudian mengembangkannya menjadi kisah baru. Hasilnya, empat tulisan lahir dari tangan saya, yaitu Bos Galak, Sarung Ayah, Pohon Kenangan, dan Foto,” ungkapnya.

Fira pun berharap, buku ini dapat memiliki peran dalam hal membantu orangtua khususnya para ibu dalam pengasuhan dan pembentukan landasan moral anak-anak serta merangsang terjadinya diskusi terbuka antara orangtua dan anak mengenai masalah dan pengalaman yang dialami anak-anak.

“Semoga buku ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi para orangtua, khususnya para ibu, dalam mengasuh anaknya,” ungkapnya.

Setelah era NH Dhini, Fira Basuki merupakan salah satu penulis Indonesia yang sudah menerbitkan puluhan judul buku dan novel best sellers. Namanya dikenal publik sejak kemunculan novel-novel perdananya, trilogi: Jendela-Jendela, Pintu, dan Atap di awal tahun 2000.

Dilanjutkan beberapa buku-buku hitsnya antara lain Biru, Rojak, Brownies, Cinta Dalam Sepotong Roti, kumpulan cerpen Alamak!, kumpulan cerpen Perempuan Hujan, dwilogi Astral Astria-Paris Pandora, Kapitan Pedang Panjang, serial Miss B, serial anak-anak Mandy & Mami, serta biografi Wimar Witoelar: “Hell, Yeah!” Yang terbaru adalah 140 Karakter, kumpulan tweets dan cerita lain.

Sejak kecil Fira memang berbakat dan gemar menulis. Selalu memenangkan berbagai lomba menulis tingkat nasional. Bahkan cita-citanya pun ingin menjadi penulis dan wartawan. Lulus sarjana journalism dari Pittsburg State University dan dilanjutkan jenjang master public relations-Wichita State University, Amerika Serikat.

Fira memiliki pengalaman yang luas di berbagai media massa, baik lokal mapun internasional. Kini ia meraih cita-cita masa kecilnya, bukan saja ia sukses sebagai penulis Indonesia yang bahkan pernah mewakili Indonesia di ajang Singapore Writer’s Festival (Oktober 2011) tetapi juga menjadi Pemimpin Redaksi majalah Cosmopolitan. Ia juga sering diminta menjadi model dan juru bicara iklan, pembicara, juri, seminar, dan berbagi ilmu

No comments:

Post a Comment